UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Kesalahan Fatal karena Tidak Memperdulikan Pesan

 

Salah satu permainan berkelompok yang lucu yang sering dimainkan adalah permainan pesan berantai. Dalam permainan ini para peserta membisikkan kalimat kepada anggota timnya secara berantai.

Yang membuat penonton tertawa adalah pesan yang diterima oleh peserta pertama biasanya berubah bahkan menjadi tidak karu-karuan saat sampai di peserta terakhir. Ternyata sulit juga menghafalkan kalimat dalam kondisi tegang.

Yang lebih lucu lagi adalah permainan gerakan berantai. Yang disampaikan bukanlah dalam bentuk kalimat tetapi dalam bentuk beberapa gerakan tubuh. Bisa berupa tarian atau gerakan pantomim.

Ada gerakan yang di awalnya adalah gerakan biasa, tetapi di ujungnya menjadi gerakan yang menirukan perbuatan yang tidak senonoh. Entah ada yang iseng, sengaja merubah gerakan atau memang tidak pandai menirukan gerakan.

Karena gerakannya berubah menjadi gerakan seolah-olah melakukan perbuatan yang tidak senonoh, pemain di ujung rantai menjadi malu-malu untuk memeragakannya. Di sisi lain, anggota tim yang menerima pesan pertama menjadi bingung. Kenapa gerakannya menjadi kurang ajar sekali?

Untungnya keaslian pesan dalam permainan di atas bukan hal yang penting. Tujuan permainan adalah hanya untuk kesenangan belaka.

Seandainya pesan yang disampaikan secara berantai mengalami perubahan, tidak ada hal yang fatal yang akan terjadi. Paling-paling tim yang kalah tidak akan mendapat hadiah.

Pesan yang penting adalah jika pesan tersebut berkaitan dengan hidup atau matinya seseorang. Kesalahan data bisa menyebabkan kematian seseorang.

Pesan yang lebih penting lagi adalah pesan Tuhan kepada hambaNya. Pesan yang sangat menentukan kecelakaan seseorang di dunia dan akhirat.

Pesan dari Tuhan adalah hal yang sangat penting. Tuhan adalah Maha Pencipta. Ia mengetahui kunci kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.
ini

Manusia yang ingin meraih puncak kebahagiaan di dunia dan di akhirat harus mampu mendapatkan pesan-pesan dari Tuhan. Pesan tersebut adalah petunjuk hidup yang menjadi kompas agar manusia tidak terombang-ambing dalam kebingungan dan kegelisahan.

Masalahnya tidak semua manusia menganggap pesan dari Tuhan adalah hal yang sangat penting. Mereka merasa tidak membutuhkan sedikit pun buku manual untuk menjalani kehidupan.

Saat mereka membeli kendaraan, mereka meminta buku manual karena takut kendaraannya rusak. Takut kendaraannya tidak berfungsi dengan baik. Namun, cara memfungsikan manusia yang lebih rumit daripada kendaraan, mereka merasa tidak membutuhkan buku manual.

Untuk melihat orang yang tidak membutuhkan pesan Tuhan, hitung saja orang-orang yang tidak tertarik membaca kitab suci dari Tuhan. Hitung saja yang tidak berusaha mendidik anaknya untuk mempelajari kitab suci.

Seorang ustadz dalam ceramahnya mengatakan bahwa orang tua yang membekali anaknya dengan pendidikan tentang Al-Quran adalah orang tua yang cerdas. Mereka tahu cara yang paling tepat untuk anaknya menjadi bahagia.

Perjalanan hidup manusia tidak bisa ditebak. Ada yang kaya ada yang miskin. Ada yang menjadi pengusaha ada yang menjadi pekerja. Ada yang menjadi pejabat ada yang menjadi rakyat jelata.

Tidak semua orang bisa menjadi kaya. Tidak semua orang mendapat kesempatan menjabat suatu kedudukan. Tidak semua orang memiliki kesempatan memperoleh kesuksesan dunia.

Namun semua ingin bahagia. Itulah sebabnya buku manual hidup dari Tuhan diperlukan. Buku manual cara bahagia di dunia dan akhirat untuk semua orang. Apapun kondisi hidupnya.

Meskipun takdir kehidupan setiap orang berbeda-beda, mereka yang sudah memahami pesan-pesan dari Tuhan akan lebih mudah bahagia. Meskipun ia miskin, ia bisa lebih bahagia daripada orang yang kaya. Meskipun ia karyawan, hidupnya lebih tenang daripada pemilik perusahaan.

Hidup mereka tenang karena sudah mendapatkan pesan dari Tuhan tentang kehidupan dunia. Mereka tahu tipu daya dunia. Mereka tertawa melihat orang lain gelisah dengan permainan dunia.

Allah SWT menegaskan bahwa Al-Quran adalah petunjuk hidup. Allah SWT berfirman:
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah ayat 2)"
Al-Quran telah merubah jutaan manusia. Mengubah yang sombong menjadi rendah hati. mengubah yang bakhil menjadi dermawan. Mengubah yang pemarah menjadi penyabar. Mengubah yang kufur nikmat menjadi bersyukur.

Al-Quran mengubah sifat-sifat manusia yang membawa kesengsaraan menjadi sifat-sifat yang membuka kebahagiaan.

Testimoni mereka yang mendapatkan ketenangan hidup dari Al-Quran sudah sedemikian banyak. Tanpa bertestimoni pun, banyak saksi yang melihat perubahan yang terjadi pada mereka yang memilih untuk memahami pesan Tuhan.

Saat seseorang memilih untuk membaca pesan-pesan Tuhan maka ia telah melangkah selangkah lebih maju. Tahap berikutnya adalah berusaha memahami pesan Tuhan.

Al-Quran berbahasa Arab. Cara terbaik untuk memahaminya secara sempurna adalah belajar bahasa Arab. Memang ada terjemahannya. Tapi makna yang diberikan dari terjemahannya tidak akan bisa mewakili makna yang sempurna.

Itulah sebabnya, meskipun diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, tulisan Al-Quran dalam bahasa Arab harus tetap dilampirkan. Kaum Muslimin pun dianjurkan menghafalkan Al-Quran dalam bahasa Arab.

Penjagaan Al-Quran tetap dalam bahasa Arab merupakan kunci agar pesan Allah SWT tidak mengalami perubahan. Bayangkan jika Al-Quran diterjemahkan ke dalam turunan beberapa bahasa tanpa ada tulisan aslinya.

Misalnya Al-Quran diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Kemudian dari Al-Quran berbahasa Inggris tersebut diterjemahkan ke bahasa Spanyol. Dari bahasa Spanyol diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Terjemahan bahasa Arab ke bahasa Inggris saja bisa mengurangi sebagian dari makna Al-Quran yang mendalam. Bayangkan betapa jauhnya risiko pergeseran makna jika diterjemahkan lagi dari Inggris ke bahasa Spanyol dan Indonesia.

Jangan sampai kasus kesalahan pesan berantai seperti di awal tulisan terjadi dalam memahami Al-Quran. Meskipun beberapa kali diterjemahkan, tulisan Arabnya harus disertakan.

Kewajiban melestarikan Al-Quran dalam bahasa Arab adalah untuk menjaga keaslian pesan yang ada di dalamnya. Ini dilakukan agar kesalahan pesan sebagaimana dalam permainan pesan berantai terjadi.

Siapapun yang mendapat Al-Quran, ia akan bisa memahaminya dengan baik saat ia mempelajari bahasa Arab. Untungnya bahasa Arab adalah bahasa yang masih ada sampai saat ini. Untungnya Allah SWT tidak menurunkan Al-Quran dalam bahasa-bahasa yang sekarang sudah punah.

Lalu siapa yang tidak beruntung? Yang tidak beruntung adalah orang-orang yang tidak mau mendengarkan pesan-pesan dari Tuhan.

Wallahu a'lam bishshowab
Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar

Translate