UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Bisa, Kamu Pasti Bisa, Ingat Tekniknya!

 

"Nggak bisa Ma.", kata seorang anak kepada ibunya. Ibunya memberi semangat dengan berkata, "Bisa, Kamu bisa, coba lagi." Saat seorang ibu menyuruh anaknya melakukan sesuatu, tentu ia telah memperhitungkan kemampuan anaknya untuk melakukannya.

Sebagai seorang ibu yang memperhatikan tumbuh kembang anaknya, tentu ia lebih tahu kemampuan anaknya dibandingkan orang lain. Pencapaian kemampuan motorik dan psikomotorik anak ia ketahui dengan baik karena ia mengawasi buah hatinya selama dua puluh empat jam.

Tuhan Mengetahui Batas Kemampuan Manusia 

Begitu juga dengan Tuhan yang telah menciptakan manusia. Tuhan sangat mengetahui kondisi manusia setiap detilnya. Di dalam Al-Quran disebutkan :
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui?; dan Dia Maha Halus (lembut) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Mulk ayat 14)
Bukan hanya mencipta manusia, Allah SWT juga Pencipta semua yang ada di langit dan di bumi. Otomatis Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang terjadi di langit dan di bumi. Allah SWT berfirman:
Dia (Allah) pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-An’am ayat 101)
Setiap helai daun yang jatuh di bumi juga sepengetahuan Allah SWT karena memang tidak boleh ada daun yang jatuh kecuali atas ijin-Nya. Bukan hanya daun yang jatuh, semua biji yang tersimpan di dalam tanah dan tidak terlihat oleh mata juga diketahui oleh Allah SWT.

Bayangkan jika biji-biji yang tertanam tidak berada di bawah pengawasan Allah SWT. Tentu dalam waktu singkat kehidupan akan musnah karena tidak ada lagi tanaman. Allah SWT berfirman:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) (QS. Al-An’am ayat 59)
Selain mengetahui bagian luar dan bagian dalam semua makhlukNya, Allah SWT juga mengetahui apa yang sudah terjadi dan apa yang akan terjadi. Semua yang telah terjadi dicatat, didokumentasikan dan akan dijadikan bukti saat pengadilan akhirat. Semua yang akan terjadi telah disampaikan oleh para Nabi dan Rasul. Banyak nubuwat/ramalan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang sekarang telah terbukti dan terjadi.

Jadi, dengan pengetahuan Allah SWT yang meliputi segalanya, masih berani beralasan bahwa perintah-perintahNya tidak masuk akal? Masih yakin bahwa perintahNya tidak bisa dijalankan? Masih merasa bahwa perintahnya terlalu berat untuk dilaksanakan?

Perintah Tuhan Bisa Dilaksanakan

Seorang ibu tidak mungkin menyuruh anak di luar kemampuannya. Anak umur lima tahun akan mendapat tugas yang ringan seperti mengambil barang atau menutup pintu. Tidak mungkin anak lima tahun mendapat perintah menggeser lemari atau memperbaiki motor. Apalagi Allah SWT yang Maha Mengetahui. Allah SWT akan memberikan perintah sesuai dengan kemampuan manusia.

Perintah akan menjadi berat jika dilaksanakan tidak sesuai dengan teknik yang benar. Contohnya, ketika Allah SWT melarang perbuatan zina, maka Allah SWT juga memberikan teknik untuk menghindarinya. Tekniknya adalah menutup semua pintu perzinahan dan membuka lebar pintu pernikahan. Jangankan melakukan zina, mendekatinya saja sulit. Allah SWT berfirman:
Janganlah kalian mendekati zina karena zina itu tindakan keji dan jalan yang amat buruk. (QS Al-Isra' ayat 32)
Teknik untuk menghindari zina bisa dilihat dari perintah Al-Quran dan hadits. Manusia dilarang berduaan laki dan perempuan yang bukan mahram. Manusia disuruh untuk menutup aurat. Wilayah aurat wanita diperketat karena pria lebih mudah terpikat dengan pesona jasmani. Laki-laki yang mampu menikah disunahkan untuk segera menikah. Pemuda yang belum menikah diminta berpuasa untuk melatih dan melemahkan nafsunya. Nabi juga mengajarkan doa perlindungan untuk mengendalikan hawa nafsu.

Salah satu teknik yang ampuh untuk mencegah zina adalah menjaga pandangan sebagaimana yang diperintahkan di dalam Al-Quran ayat 30-31. Nabi Muhammad SAW juga bersabda terkait pandangan:
Pandangan adalah panah dari panah-panah Iblis, siapa yang meninggalkannya (menjaga pandangannya) karena takut kepada Allah Ta'ala, Allah akan memberinya keimanan yang akan dirasakannya manis dan indah dalam hatinya. (HR Ahmad)
Di masa kini menjaga pandangan adalah hal yang sulit. Melalui gadget, seseorang bisa melihat lawan jenisnya dengan bebas tanpa perlu mencuri-curi pandang. Ditambah lagi tayangan yang menampilkan aksi pornografi semakin banyak. Rasanya wajar jika hadiah bagi yang mampu menjaga pandangan adalah manisnya iman.

Perintah Allah SWT lainnya yang juga dirasakan sulit untuk dilaksanakan oleh banyak adalah perintah bersyukur. Menurut mereka ini adalah perintah yang mustahil dan tidak mungkin dilaksanakan. Tidak mungkin dilaksanakan atau tidak mau memakai tekniknya dengan benar?

Nabi mengajarkan teknik agar bersyukur dengan bersabda:
Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu. (HR. Bukhari)
Meremehkan pemberian Tuhan atau tidak bersyukur lebih disebabkan karena membayangkan nikmat yang lebih besar. Bayangkanlah makanan para penghuni penjara, niscaya makanan yang ada akan terasa nikmat. Bayangkanlah makanan para raja, itu akan membuat hambar makanan yang dimiliki.

Melihat ke bawah adalah teknik untuk bersyukur. Jika rasa syukur belum terasa, lihatlah lebih ke bawah lagi. Jika masih juga belum muncul berarti ada teknik pelengkap yang belum dilakukan. Tidak hanya sekedar melihat ke bawah.

“Lihatlah ke bawah, pergilah ke rumah sakit, Anda akan mensyukuri kesehatanmu. Banyak yang menjawab, “Biasa aja tuh, saya sudah sering ke rumah sakit, tapi biasa aja rasanya.” Jika rasa syukur atas kesehatan belum muncul, berarti “melihatnya” belum dengan benar.

Teknik pelengkapnya belum dilakukan. Hanya sekedar melihat, belum disertai dengan “merasakan dan membayangkan”. Jika melihat orang yang sakit disertai dengan membayangkan sehingga terasa rasa sakitnya, tentu rasa syukur akan muncul.

Demikian juga dengan orang yang mengatakan bahwa ia sudah sering melihat orang miskin, tetapi belum muncul rasa syukur. Sudahkah ia melihatnya sampai terasa nyerinya kemiskinan? Sudahkah terbayang rasa kebingungan karena tidak memperoleh makanan? Sudahkah ia melihatnya sampai terasa perihnya putus sekolah? 

Perlu Menguasai Teknik agar Mudah Melaksanakan Perintah

Perintah Allah SWT kepada manusia akan mudah dilaksanakan jika menguasai tekniknya. Teknik ini perlu digali dengan memperbanyak mengkaji Al-Quran dan hadist serta bergaul dengan orang-orang sholeh. Teknik para mursyid yang diajarkan kepada para muridnya adalah permata yang perlu diwarisi.

Jika Anda merasa tidak mampu melaksanakan perintah Allah SWT, sudah jelas bukan perintahnya yang salah. Anda harus mempelajari tekniknya. Ingat pesan SpongeBob kepada Squidward yang selalu gagal meniup balon. Ia berkata “Hei Squidward, ingat tekniknya. Teknik, teknik, teknik!”

Wallahu a'lam bishshowab

2 komentar

Translate