UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Cicil Sampai Lunas



Anak bungsu penulis memiliki ciri khas dalam menjawab jika disuruh mengerjakan sesuatu. Bila ia menjawab "oke" itu tandanya ia tidak merasa keberatan untuk melaksanakannya. Berbeda jika ia menjawab "iyya". Itu pertanda ia merasa kesal dan berat untuk melaksanakannya. 

Jika ia menjawab dengan iya tetapi memberikan tanda tasydid berupa tambahan pada huruf "y" maka itu menjadi alarm buat kami untuk mengawasi lebih lanjut. Atas perintah tersebut harus di evaluasi pelaksanaannya karena ia biasanya berlambat-lambat dalam menyelesaikannya.

Bukan hanya berlambat-lambat, terkadang perintah tersebut tidak terlaksana dengan alasan tidak mampu dilaksanakan. Oleh karenanya, atas jawaban "iyya" kami akan membagi-bagi perintah tersebut menjadi beberapa bagian agar ia mampu melaksanakannya. Menggunakan konsep mencicil pekerjaan.

Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Menjadi Bukit

Pekerjaan yang besar akan terasa ringan jika dipecah-pecah menjadi bagian kecil. Semut yang menemukan makanan yang besar ratusan kali dirinya juga akan memotong-motong makanan tersebut sebelum dibawa ke sarang.

Para pemalas memiliki pepatah, "Pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika tidak dikerjakan." Pepatah ini tentu saja tidak bisa dipakai jika pekerjaan tersebut tetap harus dikerjakan. Satu-satunya cara untuk menyelesaikannya adalah membaginya jadi beberapa bagian.

Konsep memecah-mecah menjadi beberapa bagian juga digunakan para trainer agar pelajaran yang terasa berat menjadi lebih ringan bagi para peserta training. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manusia berkonsentrasi dalam belajar secara optimal adalah dua puluh menit. Jika pelajaran berlangsung selama enam puluh menit, maka mulai menit ke dua puluh satu, konsentrasi mulai berkurang.

Ketika peserta training mulai terlihat jenuh dan kurang konsentrasi, trainer akan menghentikan pelatihan sejenak dan memberikan refreshing dengan bercerita atau membuat permainan sebagai ice breaking. Ketika peserta sudah segar kembali barulah pelatihan dilanjutkan.

Proses pelatihan selama satu jam yang diselingi dengan permainan setiap dua puluh menit pada dasarnya adalah proses memecah-mecah pekerjaan besar menjadi pekerjaan kecil. Berkonsentrasi selama satu jam cukup berat, oleh karenanya perlu dipecah tiga bagian menjadi dua puluh menit.

Proses memecah-mecah bagian juga menjadi jurus sukses penjual eceran. Mereka membeli barang dalam jumlah besar (grosir). Setelah itu mereka menjualnya dalam bentuk satuan. Mereka mendapat keuntungan besar karena jika menjual secara eceran mereka bisa menjualnya dengan lebih mahal.

Contoh penjual yang mendapatkan keuntungan dengan cara memecah barang dagangannya adalah penjual kavling tanah. Menjual lahan seluas satu hektar (sepuluh ribu meter persegi) dengan harga dua milyar rupiah tentu tidak banyak peminatnya. Orang yang mempunyai uang dua milyar rupiah relatif sedikit sehingga menemukan pembelinya pun sulit.

Agar lebih mudah menjualnya, tanah seluas satu hektar tersebut dibuat kavling-kavling dengan luas sekitar dua ratus meter persegi. Dengan dipecah menjadi lima puluh kavling harganya menjadi empat puluh juta rupiah setiap kavlingnya. Dengan nilai yang lebih rendah, banyak orang yang mampu membelinya. Karena dijual secara eceran, penjual bisa menaikkan harga menjadi lima puluh juta rupiah.

Jika menjual lahan satu hektar penjual hanya mendapat dua milyar rupiah, penjual akan lebih mendapat untung lebih banyak jika menjualnya dalam bentuk kavlingan. Lima puluh kavling dikali lima puluh juta rupiah. Ia akan mendapat dua setengah milyar rupiah. Menjual dengan lebih mudah dengan keuntungan lima ratus juta lebih banyak.

Membagi menjadi beberapa bagian juga menjadi cara untuk mempermudah beribadah. Salah satunya adalah dalam membaca Al-Quran. Agar mampu membaca Al-Quran satu juz perhari dengan mudah, lakukanlah dengan mencicil dan tidak membacanya sekaligus dalam satu kali duduk. Satu juz Al-Quran yang berkisar dua puluh halaman bisa dibagi menjadi lima bagian. Setiap bagian bisa dibaca setelah sholat lima waktu.

Membaca Al-Quran sekaligus dua puluh halaman tentu akan melelahkan jika bagi yang belum terbiasa. Namun, jika dibagi menjadi empat halaman tentu akan terasa lebih ringan. Ketika ada pelatihan untuk membuat orang lebih dekat dengan Al-Quran, penulis perhatikan, kunci dari metode tersebut adalah mencicil membaca Al-Quran beberapa kali dalam sehari.

Saat ini banyak yang tidak melaksanakan zakat. Sebenarnya besaran zakat tidaklah banyak. Untuk emas hanya seperempat puluh dari nilai keseluruhan. Namun, karena tidak dicicil lebih dahulu, nilai tersebut terasa besar.

Jika zakat yang dibayar dalam setahun adalah dua juta rupiah, jumlahnya terasa besar karena banyak barang yang bisa dibeli dengan uang dua juta rupiah. Setan pun akan membisikkan bermacam-macam keperluan yang bisa dibeli dengan uang dua juta rupiah. Namun, jika uang dua juta rupiah tersebut dipecah menjadi dua belas kali sesuai jumlah bulan dalam setahun, atau 365 kali sesuai jumlah hari dalam setahun, jumlahnya tidak lagi terlihat besar.

Meskipun pekerjaan yang dilakukan betul-betul pekerjaan yang besar (proyek raksasa) sehingga membutuhkan waktu yang lama, orang yang memiliki tekad yang kuat tidak akan mundur ke belakang. Jika tidak bisa mencicilnya dalam waktu seminggu, ia akan mencicilnya dalam waktu setahun. Jika tidak bisa diselesaikan dalam waktu setahun, pekerjaan tersebut bisa dimasukkan sebagai proyek beberapa tahun (multi years).

Untuk pekerjaan raksasa biasanya akan dibuat rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek berkisar satu tahun, jangka menengah tiga atau lima tahun, dan jangka panjang sekitar dua puluh tahun.

Meskipun pekerjaan yang akan dilakukan secara perhitungan akal manusia tidak akan bisa diselesaikan seumur hidupnya, seseorang yang berpikir besar tidak akan menyerah. Ia akan mewariskan pekerjaan tersebut kepada keturunannya. Jika memang tidak bisa diselesaikan dalam beberapa tahun, tidak mengapa jika harus menyelesaikannya dengan beberapa generasi.

Suatu hari Nabi Muhammad SAW menceritakan bahwa Islam akan menyebar ke seluruh dunia. Beliau juga mengatakan bahwa negeri Konstantinopel (Turki) dan negeri Roma juga akan berada di bawah pemerintahan Islam. Berita ini tentu saja membuat takjub para sahabat. Mereka bertanya mana yang lebih dulu antara dua negara tersebut. Abdullah bin Umar menceritakan jawaban Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
Ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menulis, tiba-tiba Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, apakah kota Konstantinopel atau kota Roma”. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel).” (HR Ahmad).
Proyek penaklukan Konstantinopel ternyata berlangsung melewati beberapa generasi. Memang ada sahabat Nabi yaitu Abu Ayyub Al-Anshari yang mencoba menaklukkannya. Tetapi ia gagal. Menjelang kematiannya ia berpesan agar dikuburkan di dekat tembok benteng konstantinopel. Ia ingin menjadi saksi selesainya proyek yang telah dicanangkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Setelah melewati beberapa generasi, proyek yang disampaikan oleh Rasulullah SAW akhirnya selesai dikerjakan. Konstantinopel sesuai sabda Nabi menjadi yang pertama ditaklukkan setelah sekitar delapan ratus tahun. Sebenarnya Muhammad Al Fatih hampir menyerah, namun mursyidnya yaitu Aaq Syamsudin membawanya ke makam Abu Ayyub Al-Anshari dan menceritakan perjuangan Abu Ayyu Al-Anshari sampai akhir hayat untuk melaksanakan proyek Rasulullah SAW.

Metode mencicil pekerjaan membuat para pemalas tidak lagi bisa beralasan bahwa pekerjaan itu terlalu besar sehingga tidak mungkin dilakukan. Pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, menjadi dasar teori bahwa gunung pun akan bisa dipindahkan jika manusia berkehendak.

Wallahu a’lam bisshowab

Posting Komentar

Translate