UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Pulihkan Hatimu Secepatnya



Ketika ada seseorang yang terpeleset dalam kondisi yang menggelikan, biasanya akan banyak yang tertawa. Mentertawakan kesialan dan kecerobohan yang dilakukannya.

Namun tidak semua orang akan tertawa. Ada yang berusaha menahan tawanya. Situasi yang sangat sulit, memasang wajah prihatin, tapi perut mengeras karena menahan rasa geli.

Mereka yang memilih menahan tawanya ini takut menyinggung perasaan orang yang terpeleset. Mereka takut tertawanya mengirimkan sinyal bahagia di atas penderitaan orang lain.

Kelompok yang "mau tertawa tapi takut dosa" ini tahu bahwa tertawa, meskipun tidak menyerang secara fisik, bisa menyerang hati orang yang ditertawakan. Serangan terhadap perasaan terkadang bisa lebih menyakitkan dari pada serangan fisik.

Seorang ibu yang dilempar anaknya dengan segulung kertas akan merasa sakit. Kertasnya tidak melukai fisik sang ibu, tapi sikap anaknya menimbulkan perih yang sangat luar biasa di dalam hatinya.

Atau jika ada seorang ibu yang mendengar dari orang lain bahwa anaknya ternyata mengumpat-umpat di belakang dirinya tentu juga akan merasa sakit. Anaknya yang selama ini terlihat taat terhadap perintah-perintahnya ternyata diam-diam sangat membencinya.

Rasa perih di dalam hati akan muncul jika seseorang mengetahui bahwa yang ia cintai selama ini ternyata membencinya. Tanyakan kepada mereka yang dikhianati kekasihnya. Pedih bagaikan diiris dengan sembilu.

Lalu bagaimana dengan Allah SWT yang mengetahui semua isi hati? Hati yang tidak puas dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Nya. Meskipun ketentuan tersebut adalah yang terbaik untuknya.

Di dalam kitab Sirul Asror, Syeikh Abdul Qodir Jailani mengatakan kewajiban orang beriman ada tiga. Yang pertama menjalankan perintah Allah SWT Yang kedua meninggalkan larangan Allah SWT. Yang ketiga ridho dengan segala yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Pembahasan kewajiban untuk ridho dengan ketentuan Allah SWT jarang disebut-sebut oleh khotib dalam ceramah jumat. Yang paling sering dibahas adalah pentingnya untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.

Seseorang yang miskin dan rajin melaksanakan sholat dan tidak pernah melakukan dosa seperti mencuri atau menipu, secara fisik kelihatannya tidak memiliki masalah. Namun, jika hatinya tidak ridho dengan ketentuan Allah SWT atas kemiskinan yang ia derita, sesungguhnya ia membuat masalah yang mengganggu hubungannya dengan Allah SWT.

Kecewa dengan apa yang dialami adalah hal yang wajar. Siapa sih yang tidak mengalami kekecewaan di dalam hidup? Namun, seseorang harus cepat melakukan pemulihan. Berusaha meyakini kembali bahwa skenario Allah SWT adalah yang terbaik.

Sebagaimana orangtua yang selalu berusaha mengambil pilihan terbaik untuk anak yang dicintainya, Allah SWT akan memberikan pilihan yang terbaik untuk hambaNya.

Pilihan orangtua mungkin bukan yang terbaik karena keterbatasan pengetahuan orangtua sebagai manusia. Pilihan orangtua juga mungkin belum berdasarkan usaha maksimal karena keterbatasan rasa sayangnya.

Pilihan Allah SWT tentu adalah pilihan terbaik karena Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Penyayang. Dengan ilmu yang dimilikiNya dan cinta serta kasih sayangNya, tidak ada lagi keraguan bahwa pilihan Allah SWT adalah pilihan yang terbaik. Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al-Baqarah ayat 216)
Banyak contoh kehidupan yang semula memberikan rasa kecewa, setelah berjalannya waktu, ternyata merupakan kunci kebahagiaan. Kegagalan hidup yang dialami menjadi awal bangkitnya seseorang menjadi sukses.

Ada cerita yang pernah penulis baca tentang seseorang yang ditolak saat melamar pekerjaan. Alasan ia ditolak adalah karena ia tidak memiliki HP Blackberry.

Saat itu, HP belum semurah dan sebanyak sekarang. Belum ada HP-HP android yang sekarang bisa digunakan untuk melakukan pemasaran online secara masif.

HP Blackberry dianggap benda yang akan membuat pemiliknya memiliki pergaulan yang luas. Ia memiliki grup-grup yang bisa digunakan untuk menjual barang.

Tentu saja penolakan lamaran pekerjaan ini membuatnya kecewa. Ia sedih karena tidak memiliki HP Blackberry. Karena tidak diterima sebagai pegawai ia berwiraswasta dengan membuat usaha.

Berjalannya waktu, usahanya berkembang menjadi perusahaan besar. Ia kini memiliki banyak karyawan. Jika dulu ia berusaha menjadi karyawan suatu perusahaan, maka ia sekarang menjadi pemilik suatu perusahaan.

Suatu hari ia berbincang-bincang dengan salah seorang karyawan di perusahaannya. Karyawan tersebut sangat kagum dengannya.

Ketika karyawannya mengetahui bahwa pemilik perusahaan tidak memiliki HP Blackberry ia terkejut. Menurutnya HP Blackberry adalah sarana yang sangat efektif untuk menjalankan bisnis.

Karyawan tersebut mengatakan bahwa seandainya pemilik perusahaan memiliki HP Blacberry sejak dulu tentu ia akan lebih hebat lagi. Tentu perusahaannya akan lebih besar lagi.

Pemilik perusahaan berkata kepada karyawannya, "Kamu tahu apa yang terjadi seandainya saya punya HP Blackberry dari dulu? Saya akan jadi karyawan seperti kamu dan tidak menjadi pemilik perusahaan."

Kondisi semula pemilik perusahaan yang tidak memiliki HP Blackberry awalnya memang memberikan kekecewaan. Namun, ternyata tidak memiliki HP Blackberry menjadi kunci yang membuatnya sukses menjadi pengusaha. Jika saat itu ia diterima menjadi karyawan, ia tidak akan berusaha mendirikan usaha. Ia hanya akan menjadi karyawan biasa.

Jika di awal tulisan disebutkan "Mau tertawa tapi takut dosa" maka "Mau kecewa tapi takut dosa" juga perlu dipertimbangkan. Kecewa terhadap ketentuan takdir yang ditetapkan Allah SWT adalah "dosa" yang dilakukan oleh hati.

Kecewa adalah hal yang tidak dapat dihindari. Tetapi, usaha untuk menghilangkan dan menerima takdir harus terus diusahakan.

Jika luka fisik saja harus segera diobati, maka luka hati juga harus segera dipulihkan. Bagaimana caranya? Carilah obatnya.

Wallahu a'lam bishshowab

1 komentar

Translate