UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Penyakit Orang Pintar

  

Saat masih di Sekolah Dasar, ada pesulap yang datang ke sekolah penulis. Karena belum mengetahui trik-trik sulap, penulis sangat kagum dengan kemampuannya.

Bola di tangannya tiba-tiba bisa bertambah banyak. Seakan-akan ia bisa mengambil bola dari udara. Ada juga trik ring besi yang bisa disambung-sambung menjadi rantai.

Setelah ayah penulis membelikan buku tentang rahasia sulap, menonton sulap tidak lagi menarik. Sudah tahu rahasianya. Pesulap yang semula tampak keren menjadi terlihat membosankan. Hal yang dulu terlihat gagah sekarang terlihat lucu. Konon Deddy Corbuzier berhenti menjadi ilusionis karena sudah banyak dibongkar trik ilusi di Youtube.

Rasa tidak tahu akan membuat penasaran dan menimbulkan antusias untuk memperhatikan. Orang yang sudah tahu ilmunya akan malas untuk memperhatikan apa yang sedang diajarkan.

Anak-anak yang terlihat mengantuk di kelas namun nilai ujiannya tinggi bisa jadi termasuk anak yang sudah tahu ilmu yang disampaikan gurunya sehingga bosan di kelas. İa sudah mengerti apa yang dipelajari sehingga malas untuk mendengarkan.

Orang yang pintar dan berilmu jelas lebih utama daripada orang yang tidak berilmu. ini sesuai dengan kaidah umum di dalam hadits Nabi:

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan...(HR. Muslim)

Orang yang pintar dan berilmu tentu dianggap lebih kuat daripada orang yang tidak berilmu. Namun, setiap kondisi bisa menimbulkan penyakit.

Sebagaimana orang kaya ada penyakitnya dan orang miskin juga ada penyakitnya, demikian juga orang yang berilmu. İa bisa terkena beberapa penyakit. Apa saja penyakit orang yang berilmu? Di antaranya adalah akan diuraikan di bawah ini.

Penyakit yang bisa menimpa orang berilmu adalah tidak lagi bersemangat menambah ilmunya. Ketika ia merasa ilmunya sudah di atas rata-rata orang lain, ia sudah merasa cukup.

Penyakit yang juga menimpa orang yang sudah banyak tahu adalah malas untuk hadir dalam pengajian. Mereka berpikir, paling yang dibahas tentang wudhu dan sholat lagi. Sudah terlalu sering mendengar pembahasannya.

Padahal keutamaan majelis ilmu yang juga sekaligus majelis dzikir memiliki keutamaan-keutamaan lain selain mendapatkan ilmu. Bukankah memandang wajah orang-orang sholeh itu membersihkan hati? Bukankah mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan itu membawa keberkahan? Bukankah malaikat yang berkumpul di atas majelis membawa rahmat?

Majelis ilmu, meskipun pembahasannya sudah pernah didengar, seringkali memberikan motivasi baru. Allah SWT berfirman:
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-Dzariyat ayat 55)
Terkadang seseorang telah mengetahui amalan sunah yang diajarkan Nabi. Namun, hatinya belum tergerak untuk melakukannya. Keinginannya untuk melakukannya baru muncul setelah mendengar ulang pembahasan tersebut.

Selain itu, meskipun yang dibahas adalah hal yang sudah pernah dipelajari, biasanya ada ilmu lain yang terselip dari hal yang sedang dibahas. Di sela-sela pembahasan, sering ada pertanyaan yang di luar dari pembahasan.

Penyakit lain yang bisa menghinggapi orang-orang yang pintar adalah mereka sangat detil berpikir sehingga sulit menerima hal-hal yang di luar logikanya. Gus Baha mengatakan bahwa orang-orang yang pintar itu kalau berdoa bisa tidak makbul karena logikanya menolak doa yang dia ucapkan.

Misalnya berdoa ingin menjadi presiden. Bagi orang yang pintar maka logikanya akan memperhitungkan secara rinci faktor-faktor kesulitannya. Logikanya berkata bahwa doa ini tidak akan terkabul.

Logikanya akan mengatakan bahwa jadi presiden itu butuh dukungan partai untuk mendapat tiket menjadi calon. Belum lagi harus mendapat dukungan rakyat. Lawan-lawan yang dihadapi juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Mana mungkin doa ini terkabul.

Bagi orang yang tidak terlalu pintar dan detil dalam berpikir, saat mendengarkan doa untuk menjadi presiden, ia dengan mudah mengaminkannya. Karena ia tidak terlalu detil memikirkan sulitnya menjadi presiden, maka sederhana cara berpikirnya. Jika Allah SWT mengabulkan, tentu menjadi presiden akan sangat mudah. Meskipun secara logika itu adalah hal yang sangat sulit dicapai.

Merasa ragu dengan terkabulnya doa akan menjadi penghalang terwujudnya doa. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai. (HR. Tirmidzi)
Saking kuatnya dalam menggunakan logika, ada yang mengatakan, "Jangankan ragu akan terkabulnya doa, untuk berdoa saja tidak berani." Berdoa memiliki anak yang akan menjadi pemimpin yang hafal Al-Quran saja tidak berani. "Sepertinya nggak mungkin deh, tuh anak bandel nggak ketulungan."

Saat Nabi İbrahim akan dibakar oleh raja Namrudz, Beliau berdoa, "Hasbunallahu wa ni'mal wakil. (cukuplah Allah menjadi penolong bagiku, Allah adalah sebaik-baik pelindung). Beliau yakin akan selamat dari api meskipun secara logika tidak ada tubuh manusia yang mampu menahan api yang menyala-nyala.

Namun, Allah SWT membuat api menjadi dingin. Di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim" (QS. Al-Anbiya ayat 69)
Api yang berkobar sangat panas, terasa dingin bagi Nabi İbrahim. Secara logika, bagaimana mungkin unsur api yang memiliki sifat alami panas bisa menjadi dingin. Tapi Allah SWT ala kulli syaiin qodir.

Suatu hari penulis menemani rekan kerja yang membawa jenazah istrinya ke kampung halaman. Dalam perjalanan penulis mendengarnya sesekali membaca ayat-ayat di dalam surah Maryam.

İa mengatakan bahwa istrinya sangat suka dengan surah Maryam. Karena terlalu sering mendengar surah Maryam ia hampir hafal dengan surah Maryam. Anaknya diberi nama Yahya juga diambil dari nama Nabi yang diceritakan di dalam surah Maryam.

Selain nama Yahya, anaknya juga diberi tambahan nama Mishari. Nama Mishari diambil dari nama seorang imam yang dikagumi almarhumah istrinya. İstrinya berdoa agar anaknya kelak menjadi imam di masjidil Haram.

Sambil meneteskan air mata rekan penulis kemudian berdoa agar anaknya bisa menjadi imam masjidil Haram. İa ingin mengabulkan cita-cita istrinya. Lebih mudah mana bagi Allah SWT, membuat api menjadi dingin, atau menjadikan Yahya Mishari menjadi imam Masjidil Haram?

*Wallahu a'lam bishshowab*

Posting Komentar

Translate