Seseorang pernah bercerita kepada penulis tentang pencurian resep masakan. Ternyata kisah fiktif yang ada di film kartun Spongebob, tentang Sheldon Plankton yang berkali-kali berusaha mencuri resep rahasia burger Crabby Patty milik Tuan Crab, juga terjadi di dunia nyata. Tentu saja pencurian resep masakan di dunia nyata lebih rumit daripada yang digambarkan di film kartun Spongebob. Sebab resep masakan sesungguhnya berada di dalam kepala koki, bukan di selembar kertas seperti yang disimpan Tuan Crab.
Rasa masakan sangat tergantung pada komposisi bahan dan cara mengolahnya. Ilmu tentang ini berada di tangan sang koki. Meskipun memakai bahan masakan yang sama, jika diolah koki yang berbeda, rasanya akan berbeda. Itu sebabnya banyak restoran yang tutup ketika kokinya dibajak restoran lain. Ada juga yang tutup karena kokinya berhenti bekerja dan memilih mendirikan restoran mandiri. Pemilik restoran yang bukan sekaligus pemilik resep masakan, akan rawan kehilangan restorannya jika tidak segera berusaha mempelajari resep yang dimiliki oleh kokinya.
Pencurian resep yang diceritakan kepada penulis, dilakukan dengan menimbang semua bahan masakan yang ada di dapur, sebelum koki memasak. Jumlah bumbu-bumbu seperti gula, garam, bawang, jahe yang tersedia dihitung sampai dengan ukuran gramnya. Berat sayuran, daging, dan bahan masakan yang lain juga ditimbang secara teliti. Setelah koki selesai memasak, pencuri kemudian menghitung kembali semua bahan yang tersisa. Selisih berat sebelum koki memasak, dikurangi berat setelah koki memasak adalah jumlah bahan-bahan yang dipakai koki.
Lalu bagaimana dengan proses pengolahannya? Pencuri menggunakan kamera tersembunyi yang merekam pergerakan koki. Ia mengetahui menit saat bumbu dituangkan, waktu bahan-bahan dimasukkan, dan momen masakan harus diangkat dari kompor. Rasa makanan selain ditentukan dengan komposisi bahan, juga tergantung dari kapan waktu yang tepat untuk dimasukkan. Itulah sebabnya tumis kangkung bisa terlihat hijau segar di suatu restoran, sedangkan di restoran lain berwarna layu kecoklatan. Perbedaannya terletak dari besarnya api, timing memasukkan bahan, dan mematikan kompor.
Bahan yang berkualitas tidak ada gunanya jika koki tidak mengetahui rahasianya. Meskipun menggunakan bahan makanan yang mahal seperti daging, jika tidak memegang kunci rahasia pengolahannya, rasanya bisa kalah gurih dengan masakan tempe yang harganya jauh lebih murah. Mengetahui rahasia akan merubah segalanya.
Ibadah ataupun segala perbuatan baik sebagaimana masakan juga memiliki rahasia-rahasia yang membuatnya menjadi terasa nikmat. Bisa dikatakan ibadah juga merupakan makanan, tetapi yang menikmatinya adalah jiwa. Jiwa membutuhkan ibadah sebagaimana raga membutuhkan makanan. Jika makanan memberikan kenikmatan kepada tubuh, maka ibadah memberikan rasa bahagia kepada jiwa.
Sebagaimana makanan yang bermacam-macam, ibadah juga memiliki ragam yang bermacam-macam. Masing-masing memiliki kenikmatan yang berbeda-beda. Menolong fakir miskin, berdzikir, berpuasa, menengok orang sakit, dan ibadah lainnya adalah menu makanan yang boleh dipilih untuk jiwa.
Sebagaimana ada orang yang lebih menyukai gado-gado daripada nasi goreng, demikian juga ibadah. Ada yang lebih menikmati sholat sehingga ia menambahnya sholat wajib dengan sholat sunah. Ada yang memilih puasa, sehingga ia rajin berpuasa sunah. Ada yang merasa nyaman dengan membaca Al-Quran, sehingga hari-harinya ia lewati bersama Al-Quran.
Sebagaimana pentingnya mengetahui rahasia dalam mengolah makanan, seseorang harus berusaha mengetahui rahasia ibadah agar lebih mudah menikmatinya. Mereka yang menjalani ibadah tanpa mengetahui rahasianya, akan tertatih-tatih dalam menjalaninya. Bukannya menikmati, tetapi tersiksa karena ibadahnya.
Pentingnya mengetahui rahasia ibadah, selain lebih mudah menikmatinya, juga lebih kuat pengaruhnya terhadap jiwa. Sholat terbukti membuat banyak orang mengalami perubahan prilaku menjadi lebih baik. Jika ada orang yang sholat, tetapi sholatnya tidak bisa mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, maka bisa dipastikan ia belum mengetahui rahasia sholat. Ia sholat hanya sekedar sholat. Bukankah Allah SWT telah berfirman:
Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut ayat 45)
Contoh memahami rahasia ibadah adalah memahami rahasia puasa. Ibadah puasa adalah ibadah yang sudah diwajibkan sejak sebelum Nabi Muhammad SAW diutus. Allah SWT berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah Ayat 183)
Imam Ghozali menjelaskan tingkatan orang berpuasa yang secara tidak langsung menjelaskan tingkatan dari rahasia puasa. Semakin faham seseorang atas rahasia ibadah puasa, maka semakin mudah ia menjadi orang bertakwa. Cara berpuasa orang berbeda-beda tergantung seberapa faham ia akan rahasia puasa.
Tingkatan pertama adalah tingkatan awam. Mereka memahami bahwa puasa adalah menahan makan dan minum serta berhubungan seksual dari shubuh sampai maghrib. Secara syariat, itu sudah cukup dan puasanya sah bagi orang awam.
Tingkatan yang kedua adalah tingkatan orang-orang khusus. Mereka mengetahui bahwa rahasia dari berpuasa adalah bukan hanya menahan tidak makan dan minum saja, tetapi melatih melawan hawa nafsu. Selain melaksanakan apa yang diatur dalam fikih, yaitu menahan makan dan minum, mereka juga menahan semua anggota tubuhnya dari berbuat dosa.
Tingkatan puasa orang-orang khusus ini, menurut Imam Ghozali, adalah mereka yang semua anggota tubuhnya berpuasa. Matanya berpuasa dari melihat hal yang terlarang. Mulutnya berpuasa dari dusta, menghina, dan dosa lainnya. Telinganya menghindar dari mendengar pembicaraan yang menggunjing orang lain.
Orang yang berpuasa dengan tidak makan dan minum namun asyik membicarakan keburukan orang lain, dari sisi fikih, puasanya tidak batal. Ia dianggap tidak memiliki hutang puasa. Namun, dari sisi pahala, ia telah membatalkan pahala puasanya. Batal secara ruhani meskipun tidak batal secara jasmani.
Tingkatan puasa yang paling tinggi menurut Imam Ghozali adalah tingkatan puasa orang-orang yang lebih khusus di antara orang-orang yang khusus. Orang-orang istimewa di antara orang-orang yang khusus. Mereka saat berpuasa selain menahan makan dan minum, menahan anggota tubuhnya dari dosa, mereka juga menahan dirinya dari segala hal yang bersifat duniawi. Mereka berusaha selalu mengingat Allah SWT saat berpuasa. Mereka mengetahui rahasia di balik rahasia puasa. Rahasia yang paling dalam dari ibadah puasa.
Semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang rahasia puasa, maka semakin kuat pengaruh puasa terhadap jiwanya. Ia akan lebih mudah mencapai derajat takwa daripada orang-orang yang mengetahui bahwa puasa itu hanya sekedar menahan lapar dan haus saja.
Penjual martabak biasanya mengklasifikasi martabaknya dengan urutan level biasa, spesial, dan istimewa. Semakin tinggi levelnya, semakin nikmat rasanya. Apakah Anda ingin menjadi orang yang biasa? Martabak saja maunya istimewa. Carilah rahasia di dalam rahasia-rahasia.
Wallahu a'lam bishshowab.
Rahasia kenapa sholat nyan? Dan cegah mungkar?
Jika di perusahaan
lebih berfokus kepada bagaimana cara mencuri formula rahasia Krabby Patty
Pencurian menu
rahasia makanan, komposisi bahan masakan, urutan dan waktu memasukkan, serta besar kecilnya api kompor.
bagaimana memasak sayur agar tetap hijau.
Bahan masakankan boleh sama, tetapi di koki yang berbeda maka aromanya berbeda.
ibadh beda sensasinya
quran hidangan
ibadah adalah makanan
Quran adalah hidangan.
Rahasia Quran berbeda dengan berpuasa.
*Wallahu a'lam bishshowab*
Barakallahu fikk Ustadz
BalasHapus