Suatu hari ayah penulis menceritakan masa kecilnya. Pamannya mengatakan bahwa di belakang rumahnya ada tanaman kacang tanah. Ia boleh memanen dan mengambilnya. Ayah pun pergi ke kebun di belakang rumah pamannya. Sampai di sana ia mencari tanaman kacang tanah namun tidak menemukannya. Ia mengelilingi kebun dan mencari di sela-sela tanaman yang ada. Tetap ayah penulis tidak menemukannya.
Rupanya karena belum pernah melihat tanaman kacang tanah, ayah penulis tidak mengetahui bahwa buahnya berada di dalam tanah. Ia tidak tahu bahwa buah kacang tanah terletak di sela-sela akar. Untuk memanen kacang tanah ia harus menggali tanah atau mencabut tanamannya terlebih dahulu. Ia tidak menemukan kacangnya karena mencarinya di sela-sela dedaunan tanaman-tanaman yang ada di kebun. Ia mengira buah kacang tanah menempel di batang-batang tanaman. Ia tidak berhasil menemukan karena telah mencari pada tempat yang salah.
Bagi pemburu ular, menemukan ular adalah hal yang mudah. Lihatlah karung yang ia bawa, penuh dengan ular. Bagi orang awam, menemukan satu ekor ular saja sangat sulit. Bagaimana caranya pemburu ular dalam sehari bisa menemukan banyak ular? Tentu pemburu sudah sangat memahami di mana ular-ular bersembunyi. Ia mengetahui ciri-ciri tempat yang disukai ular-ular.
Perlunya mengetahui di mana tempat obyek yang dicari akan menentukan keberhasilan. Seseorang yang mencari sesuatu harus mengetahui lebih dahulu di mana ia akan mudah mendapatkannya. Jika ia mencari sesuatu namun berada di tempat yang salah, maka ia akan kesulitan mendapatkan yang ia inginkan.
Jika ingin mencari pemain bola hebat, pergilah ke Brazil. Kenapa warga negara Brazil banyak yang pandai bermain bola? Bagi rakyat Brazil, permainan bola adalah permainan bergengsi. Sebagai negara yang mengoleksi piala dunia terbanyak (lima kali juara dunia), rakyat Brazil sangat mencintai permainan sepak bola. Hampir di setiap gang akan ditemui anak-anak yang bermain bola. Bagaimana tidak jago bola jika hari-hari dihabiskan dengan bermain bola?
Seandainya permainan gaple dipertandingkan di Olimpiade, mungkin peraih medali emasnya adalah Indonesia. Di banyak pos ronda, akan ditemukan para atlet gaple yang kuat bermain sampai shubuh. Pertandingan gaple di Indonesia cukup unik. Mereka menyiapkan jepitan jemuran untuk menghukum pemain yang kalah. Untuk mencari siapa yang kalah, cari saja pemain yang di telinga, wajah, dan tangannya penuh jepitan.
Dosen penulis pernah berkelakar bahwa jika ada orang Batak sendirian, ia pasti sedang asyik bernyanyi. Jika ada dua orang Batak sedang berduaan, mereka pasti asyik bermain catur. Itulah sebabnya orang Batak identik dengan pandai bernyanyi dan bermain catur. Mereka menyukai dua hobi tersebut. Seseorang yang memiliki kelebihan di dua bidang tersebut dianggap orang yang istimewa. Jadi kalau ada orang memiliki nama marga Batak tetapi tidak pandai bernyanyi dan bermain catur, mungkin ia Batak perantauan yang lahir di tempat lain.
Perlunya berada di lingkungan yang memiliki kebiasaan tertentu akan mempengaruhi kemampuan seseorang. Ingin pandai berbahasa Inggris, tinggallah di negara Inggris. Jika tidak memiliki dana yang cukup, seseorang bisa tinggal di kampung Inggris di kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Di sana ada banyak lembaga kursus bahasa Inggris. Tinggal sementara di kampung Inggris selama satu atau dua bulan merupakan pilihan banyak orang yang ingin pergi belajar atau bekerja ke luar negeri.
Salah satu olahraga yang cukup mahal adalah olahraga golf. Seseorang yang masuk dalam kelompok P6 (Pergi Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-pasan) tentu akan berpikir berulangkali untuk memilih golf sebagai olahraga. Ia harus membeli stik, bola golf, membayar iuran keanggotaan, sewa buggy car (kendaraan lapangan golf), memberi tips kepada asisten (caddy), dan sewa lapangan yang nilainya lumayan. Belum lagi jika ingin menyesuaikan pakaian yang biasa dipakai di lapangan golf. Pakaian yang umumnya merupakan merek ternama dan mahal.
Mahalnya olahraga golf menjadi sebab mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah memilih olahraga lainnya. Seleksi alamiah pun terjadi. Mereka yang berkumpul di lapangan golf adalah mereka yang kaya dan memiliki usaha yang besar. Ketika orang-orang kaya saling bertemu di lapangan, di saat itulah transaksi besar sering terjadi.
Berkumpulnya orang-orang kaya di lapangan golf membuat para pebisnis besar menuju ke sana. Mereka tahu apa yang mereka cari. Tempat orang-orang yang mampu membeli kendaraan, property, bahkan saham perusahaan dengan mudah. Tempat berkumpulnya uang-uang besar. Bukan uang recehan untuk membeli gorengan.
Selain lapangan golf, masih banyak lagi tempat-tempat orang kaya berkumpul. Mereka yang ingin belajar bisnis atau berusaha mendapatkan proyek yang besar harus menemukan tempat-tempat tersebut. Berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang kaya akan memperbesar peluang menjadi kaya.
Jika berkumpulnya para pebisnis ada tempatnya, demikian juga dengan para pencari Tuhan. Mereka juga berkumpul dan berkelompok. Keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat menuntut seseorang selain mendatangi pusat bisnis, ia juga harus mendatangi pusat ruhani. Ada saatnya seseorang berada di pasar, dan ada saatnya ia juga harus berada di masjid. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.(HR Muslim)Jika kamu mampu, janganlah menjadi orang yang pertama kali masuk pasar, dan jangan pula jangan menjadi yang terakhir keluar darinya, sebab pasar adalah tempat perangnya setan, di sanalah ia menancapkan benderanya. (HR Muslim)
Berkumpul dengan orang-orang pencari Tuhan adalah hal yang sangat penting. Bahkan jika di suatu kota tidak ditemukan orang-orang tersebut, sebaiknya hijrah ke kota lain. Di dalam hadits yang cukup panjang, Nabi Muhammad menceritakan seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kisah ini ada di dalam kitab Bukhori dan kitab Muslim.
Di dalam kisah tersebut diceritakan bahwa suatu ketika si pembunuh menyesal dan ingin mencari ampunan Allah SWT. Ia meminta nasihat kepada seorang rahib untuk dapat menebus dosa yang telah ia lakukan.
Mendengar cerita bahwa pembunuh telah menghilangkan sembilan puluh sembilan nyawa, sang rahib marah. Ia mengatakan bahwa pembunuh tidak akan bisa memperoleh ampunan. Mendengar jawaban rahib, pembunuh marah. Ia membunuh si rahib sehingga genap seratus orang yang telah ia habisi.
Pembunuh kemudian mendatangi seseorang yang alim dan memiliki ilmu yang lebih tinggi daripada rahib sebelumnya. Ulama tersebut mengatakan bahwa satu-satunya cara agar pembunuh mudah menjalani taubatnya adalah dengan tinggal bersama orang-orang sholeh. Pembunuh akan mudah menemukan ampunanNya. Sang ulama kemudian menyuruh pembunuh pindah ke sebuah kota yang penduduknya taat beribadah.
Pembunuh pergi melangkah menuju kota yang disebutkan ulama tersebut. Singkat cerita pembunuh berhasil mendapatkan ampunan Allah SWT. Meskipun ia meninggal di dalam perjalanan, ia telah berusaha menuju tempat yang tepat. Tempat para pencari ampunan Allah SWT berkumpul. Allah SWT berfirman:
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (QS.Al-Kahfi ayat 28)
Menemukan teman seperjalanan untuk menuju Allah SWT adalah karunia yang luar biasa. Teman yang akan mengajari cinta kepada Allah SWT. Teman yang memberikan semangat ketika lelah beribadah. Sudahkah bertemu dengan teman-teman tersebut? Carilah dan temukan di mana mereka berkumpul.
Wallahu a'lam bishshowab.
Ya Allah pertemukan kami dg orang-orang yang shaleh di dunia dan di akhirat
BalasHapus