Di dalam permainan bola fungsi pelatih bukan hanya menaikkan fisik, mental dan semangat para pemain. Namun, sekaligus menjadi manajer yang menyusun strategi mengalahkan musuh. Ia menyusun posisi dan formasi pemain. Berapa jumlah back, gelandang, dan striker ditentukan oleh pelatih.
Sebelum bertanding, pelatih akan menonton rekaman permainan tim lawan. Ia akan mencari penyerang lawan yang harus dikunci dan dikawal beberapa pemain. Pelatih juga akan memilih back lawan yang terlemah yang gampang ditembus. Ia akan memfokuskan serangan ke titik terlemah untuk menaklukan lawan.
Kekuatan tim sepakbola bukan hanya ditopang oleh pelatih. Ada tim ofisial seperti dokter tim, fisio terapi, pengatur menu gizi, pelatih fisik serta pengumpul data yang memberikan data-data yang dibutuhkan pelatih.
Organisasi sepak bola di atas adalah gambaran dari bekerja secara tim. Bekerja secara tim akan lebih kuat daripada bekerja sendirian. Pemain bola yang hebat sekalipun akan sulit membuat hattrick jika tidak berkoordinasi dengan timnya.
Jika dalam urusan bola saja harus dikoordinir dengan baik, tentu pertarungan melawan Iblis dan bala tentaranya juga harus teroganisir dengan baik. Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.
Di dalam kehidupan sehari-hari, iblis dan setan bekerja secara tim. Mereka saling bahu-membahu menyesatkan manusia. Iblis di atas singgasananya mengoordinasikan apa yang harus dilakukan kaki tangannya dalam menyesatkan manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau”. (HR Muslim)
Iblis sebagai pelatih tim setan selalu memberikan motivasi kepada setan untuk menyesatkan manusia. Ia meletakkan setan-setan yang berprestasi di dekatnya sebagai penghormatan.
Kerja sama para setan bukan hanya berlangsung di kalangan jin. Iblis dan setan juga membisik-bisikan tipu daya kepada kaki tangannya di kalangan manusia yang berprofesi sebagai penyihir dan dukun. Allah SWT berfirman:
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS Al-An'am ayat 112)
Manusia sering tertipu dengan kehebatan dukun menebak nama korbannya. Sebagian menggunakan trik sulap, sebagian lagi dengan bekerja sama dengan jin setan. Dukun mampu menebak hal yang mudah untuk diketahui dengan bantuan jin.
Jika ada orang yang mendatangi dukun karena kehilangan barang, jin setan yang menjadi kroni dukun akan bertanya kepada jin yang berada di lokasi kejadian. Tentu mudah bagi dukun menyebutkan ciri-ciri orang yang telah mengambil barangnya.
Selayaknya tim sepak bola, kerja sama para setan dalam menyesatkan manusia juga dibagi sesuai spesialis mereka. Ada yang tugasnya memberikan bisikan kepada para pedagang di pasar. Ada yang membisikkan para pemimpin untuk berbuat dzhalim. Ada yang mengganggu orang yang beribadah. Ada yang mengambil spesialisasi mengumbar syahwat dan lain-lain.
Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman harus menutup semua jalan dan pintu masuk setan agar selamat dari tipu dayanya. Untuk dapat menutup pintu masuknya, tentu seseorang harus mengetahui letak pintu-pintu tersebut.
Setiap orang mempunyai titik lemah yang menjadi pintu masuk setan. Pedagang, pejabat, ahli ibadah, dan apapun statusnya memiliki pintu yang bisa dimasuki setan.
Setiap pedagang ingin agar barangnya laris. Untuk membuat pembelinya percaya, setan akan membisikinya untuk bersumpah palsu. Berdusta dan mengurangi timbangan merupakan pintu yang empuk buat setan menggelincirkan para pedagang.
Pejabat memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan yang menguntungkan dirinya atau kelompoknya. Beratnya berbuat adil bagi pemimpin menjadi bahan bisikan yang diolah para setan. Jika para pemimpin menyadari pintu tersebut dan menutupnya, maka ia akan menjadi wali Allah karena keadilannya dalam memimpin.
Orang yang rajin beribadah banyak mendapatkan pujian dari orang. Celah yang nyaman bagi setan untuk menghancurkan ahli ibadah adalah dengan membuainya dengan pujian-pujian yang mereka terima.
Pujian menjadi bibit yang subur bagi setan untuk menumbuhkan pohon kesombongan. Mereka dilupakan oleh setan bahwa kemudahan dalam beribadah selama ini adalah anugerah Allah. Ahli ibadah yang tidak mengetahui tipu daya setan ini akan tercerabut sikap tawadhu yang selama ini bercokol di hatinya.
Setan tidak akan berhenti jika sebuah pintu tertutup rapat. Ia akan menerobos hati dan pikiran dari berbagai arah. Jika satu pintu tertutup, setan akan mencoba pintu yang lain. Di dalam Al-Quran setan diceritakan berkata:
Kemudian aku (setan/iblis) akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur/taat. (QS al-A'raaf ayat 17)
Orang yang akan beramal akan dibisikan setan untuk menunda amalnya. Jika ia berhasil melawannya dan tetap beramal, setan tidak akan berhenti berusaha.
Jika tidak bisa menghalangi beribadah, ia akan membisikan untuk mengurangi kuantitas atau kualitas ibadah. Jika semula ingin bersedekah sepuluh ribu, dibisikkan agar lima ribu saja. Jika semula ingin sholat sunah delapan rakaat, dibisikkan rasa lelah agar cukup empat rakaat saja.
Pertempuran melawan tipu daya setan secara perhitungan berjalan tidak seimbang. Setan bisa melihat manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat pergerakan setan. Setan tanpa diketahui bisa menembus gawang pertahanan orang beriman dengan manuvernya bersama pasukannya.
Bagaikan gelandang yang memberikan umpan manis ke striker di depan kiper yang lengah.
Pergerakan setan mungkin tidak dapat dilihat. Tetapi orang berilmu yang telah mengetahui pintu-pintu setan selalu berlindung kepada Allah SWT dari tipu daya setan. Seperti pemain bola yang selalu mengandalkan pelatih dalam membaca pergerakan lawan.
Para pemain bola yang sibuk berhadapan dengan musuh terkadang tidak sempat membaca pola serangan tim lawan. Itulah yang membuat pelatih selalu mendampingi para pemainnya di pinggir lapangan. Bagian yang tidak dapat dilihat pemain ini sering disebut dengan blind spot.
Ketika lawan merubah pola serangan, pelatih akan memberikan instruksi kepada kapten dan pasukannya untuk merubah pola pertahanan. Ketika ada pemain yang terlihat lelah, pelatih akan menggantinya untuk menutup pintu celah lawan menerobos.
Prosedur para pemain untuk sering melihat pelatih untuk mendapat petunjuk ini mirip dengan orang-orang berilmu yang memahami pentingnya berdzikir. Mereka mengetahui bahwa setan bisa menembus pertahanan mereka dari celah yang tidak bisa mereka lihat.
Berbeda dengan pelatih yang harus memberikan instruksi untuk membantu para pemain menghadapi lawan, bagi orang beriman, cukup dengan menyebutkan nama Allah SWT di dalam hatinya sudah cukup membuat setan tidak berdaya. Dzikir adalah senjata yang efektif untuk menutup pintu masuk setan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Sesungguhnya, setan meletakkan belalainya di atas hati manusia, jika ia berdzikir kepada Allah, maka setan menarik belalainya ke atas. Namun, jika ia lupa dengan Allah maka setan melahap hatinya. (HR. Ibnu Abi Dunya)
Bergantung kepada Allah SWT untuk menghadapi setan disebut dengan tawakal. Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuatannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. (Qs an-Nahl ayat 99)
Jika orang beriman telah bertawakal kepada Allah SWT untuk menjaga dirinya dari gangguan setan, tidak akan ada lagi pintu bagi setan. Inilah yang sangat difahami oleh orang berilmu. Masih mau jadi single fighter dalam pertandingan? Jika sudah bosan kalah ikuti instruksi pelatih dan katakan "Yes Sir!"
Wallahu a'lam bishshowab
Posting Komentar